Ilustrasi wanita berbicara di podium dengan setumpuk gelembung bicara (State Dept./Doug Thompson)
Ilustrasi wanita berbicara di podium dengan setumpuk gelembung bicara (State Dept./Doug Thompson)

Apakah Anda pernah berpidato tentang sesuatu hal yang terasa sangat penting hingga melebihi diri sendiri? Mungkin terasa menakutkan. Harusnya tidak seperti itu, menurut Allison Shapira yang mengajar keahlian dalam Public speaking dan melakukan presentasi di Washington.

“Tidak peduli dari mana berasal. Tidak peduli berapa usia anda. Dan tidak peduli jejang karir pekerjaan anda. Setiap orang memerlukan public speaking,” katanya.

Shapira membantu orang-orang untuk mempersiapkan diri berbicara di muka umum atau di panggung, serta orang-orang yang perlu berbicara dengan rekan-rekan kerja dalam rapat skala kecil.

Menurut Shapira, sebelum berpidato tiga pertanyaan ini perlu anda jawab.

  • Siapakah pendengar saya?
  • Apa tujuan saya?
  • Mengapa saya yang berbicara?

Shapira mengatakan bahwa tujuan Anda akan menentukan pesan Anda, dan mengetahui siapa para pendengar akan membantu memahami apa yang masuk akal bagi mereka serta bagaimana mereka ingin menerima informasi. Berikan diri Anda ruang untuk membawa antusiasme dan pengalaman Anda sendiri. Masukkan cerita atau anekdot yang akan membuat pidato menarik.

Wanita berbicara di depan layar besar (State Dept./Tim Brown)
Allison Shapira instructs students in public speaking. (State Dept./Tim Brown)

Untuk membuat pidato anda teratur, tentukanlah satu pesan utama. “Semakin fokus isi pesan Anda, maka akan semakin kuat,” kata Shapira. Tuliskanlah pokok pikiran utama, dan kemudian atur ulang hal-hal tersebut ke dalam struktur urutan yang logis. Tuliskan juga kalimat pembukaan dan penutup.

 

Hal tersebut sangat penting, katanya, karena kalimat pembuka akan menangkap perhatian, sementara kalimat terakhir akan menyampaikan pesan.

Untuk menarik perhatian audiens, “pidato yang pendek dan singkat akan lebih kuat,” katanya. Anda sebenarnya dapat membuat pernyataan yang kuat dalam waktu kurang dari dua menit.

Shapira menyarankan bahwa Anda perlu berlatih melafalkan pidato setidaknya seminggu sebelumnya dan, apabila mungkin, merekamnya. “Semakin banyak berlatih, akan menjadi semakin alami,” katanya.

Saat menyampaikan pidato, Shapira mengatakan bahwa ada tiga teknik non-verbal yang efektif untuk diingat:

  • Kontak tatapan dengan pemirsa.
  • Bahasa tubuh: postur yang baik; ekspresi wajah dan gerakan tangan yang sesuai dengan kata-kata Anda.
  • Nada suara yang ekspresif.

Tenang

“Tak seorang pun ingin Anda memberikan pidato yang sempurna, tanpa cacat,” kata Shapira. “Hal ini lebih tentang cara berhubungan dengan orang lain dalam hal yang nyata dan pribadi.”