Skip Global Navigation to Main Content
Skip Breadcrumb Navigation
Kerja Kami
 

The American Presence Post (APP) Medan memiliki daerah jurisdiksi yang meliputi 10 provinsi di pulau Sumatera. Sebagai perpanjangan dari Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia, APP Medan bekerja untuk mengimplementasikan di Sumatera elemen penting dari Kerjasama Komprehensif antara AS dan Indonesia. Kerjasama ini berfokus pada:

  1.  Pengembangan Kerjasama AS-Indonesia dalam Perubahan Iklim dan Energi Bersih

    Presiden Obama dan Presiden Yudhoyono telah berkomitmen untuk memerangi perubahan iklim, termasuk dengan cara memajukan kerjasama dalam kemajuan energy bersih, sebuah elemen penting dalam Kerjasama Komprehensif AS-Indonesia.  Kedua presiden menekankan usaha untuk melaksanakan dua perjanjian internasional untuk iklim dan energy pada tahun lalu yaitu – Copenhagen Accord sebagai seruan untuk menurunkan tingkat emisi global dengan mengambil langkah mitigasi yang kongkrit dan transparan, dan para pemimpin G-20 berkomitmen untuk meninggalkan subsidi tidak efisien minyak yang disertai dengan mempromosikan sumber energi yang dapat diperbaharui dan memajukan efisiensi energi.

    Amerika Serikat mengagumi kepemimpinan pemerintah Indonesia dalam usaha mengatasi perubahan iklim. Kemajuan Indonesia menuju hasil unilateral yaitu dengan mengurangi emisi sampai 26% dan 41% dengan adanya dukungan – dengan menggunakan cara yang konsisten dan mendukung strategi pembangunan ekonomi yang berkesinambungan – dapat menjadi model dan inspirasi untuk perkembangan karbon rendah yang berkelanjutan di dalam dunia yang berkembang.


    Amerika Serikat juga diharapkan dalam kerjasama baru antara Norwegia dan Indonesia untuk mengurangi emisi dari hutan dan lahan gambut, yang sekarang ini merupakan sumber emisi terbesar Indonesia. Kami mencatat kemajuan formula strategi program “REDD+” (Pengurangan Emisi dari Penebangan dan Degradasi Hutan) Indonesia dan menciptakan mekanisme koordinasi melalui Tim REDD+. Kami menyambut hal tersebut sebagai kemajuan yang besar dan bermaksud untuk mendukung penuh usaha ini melalui pendekatan praktikal dan pada basis agenda persetujuan antara kedua negara.
  2. Hubungan Ekonomi dan Perdagangan dengan Indonesia

    Indonesia telah maju menjadi pemain ekonomi utama regional, dan profil internationalnya yang terus berkembang dengan partisipasinya dalam G-20 dan forum ekonomi internasional lainnya. Amerika serikat menyambut peran kepemimpinan Indonesia yang tengah berkembang dalam ekonomi global dan berkomitmen untuk bekerjasama dengan Indonesia untuk memperluas hubungan perdagangan dan investasi.

    Pemerintah Amerika Serikat selalu bekerja dengan pemerintah Indonesia untuk memperkuat kooperasi ekonomi global dan mengurangi batasan akses pasar. Kemajuan pada isu-isu ini telah menguntungkan kedua negara, dan akan membantu Indonesia meraih perkembangan lebih baik dalam keperluannya untuk mencapai tujuan pembangunan ekonomi. Amerika Serikat siap untuk menguatkan kerjasama ekonomi AS-Indonsia dan memperluas hubungan komersil untuk memajukan kesejahteraan masyarakat kedua negara.

    Amerika Serikat dan Indonesia memiliki hubungan perdagangan dan investasi jutaan dollar yang berkembang sangat pesat. Perdagangan barang dan jasa di antara keduanya mencapai jumlah $20 miliar pada tahun 2009 dengan Indonesia melakukan kegiatan ekspor sebanyak $13 miliar ke pasar Amerika dan mendapatkan pertambahan $6.8 miliar dari Amerika Serikat. Indonesia terus menjadi salah satu penerima manfaat terbesar dari perdagangan dengan Amerika Serikat, dengan $1.5 miliar masuk dalam pasar bebas pajak Amerika Serikat di bawah program Generalized System of Preferences. Dalam hal investasi luar negeri, perusahaan-perusahaan Amerika telah berinvestasi sebesar $16 miliar dalam perekonomian Indonesia termasuk dalam industry energy, pertambangan dan perusahaan manufaktur.
  3. Kerjasama Pendidikan Tinggi dengan Indonesia

    Kerjasama dekat dalam pendidikan merupakan hal yang fundamental dalam Kerjasama Komprehensif dengan Indonesia. Pada bulan Juni 2010, Presiden Obama mengumumkan komitmen AS untuk menginvestasikan $165 juta dalam kolaborasi pendidikan tinggi jangka lima tahun. Kerjasama kami dalam bidang pendidikan mencerminkan pendekatan penuh pemerintah, melibatkan bermacam agensi, juga kooperasi dari sector swasta. Kami akan membantu untuk membangun kapasitasa Indonesia untuk memberikan pendidikan kelas-dunia dan secara signifikan dalam lima tahun menambah jumlah siswa Amerika dan Indonesia yang belajar di kedua negara.

    Elemen kunci dari pendekatan strategis akan berlanjut menjadi usaha bersama untuk memfasilitasi kerjasama yang secara mandiri berkelanjutan antara insitusi-institusi di AS dan Indonesia, yayasan, perusahaan, universitas dan individual. Sekarang sudah beberapa inisiatif yang telah dijalankan yang mencerminkan semangat kerjasama pendidikan:
    • Empat dari 25 rencana kerjasama universitas telah dilaksanakan oleh USAID: yang pertama adalah dengan UCLA untuk menguatkan riset dalam biodiversitas perairan di Universitas Udayana di Bali, yang kedua dengan Columbia University dan Universitas Indonesia untuk memulai pusat perlindungan anak, yang kedtiga dengan Texas A&M dan tiga universitas Indonesia dalam proyek kurikulum tanaman tropis. Dan yang keempat dengan Fakultas Kesehatan Publik Universitas Harvard dengan beberapa institusi di Indonesia untuk mengembangkan pelatihan dalam kesehatan public dan riset.
    • 10 siswa Fulbright dari Amerika dan Indonesia belajar di kedua negara di bawah program baru Fulbright Indonesia Research, Science and Technology (FIRST) Program, komitmen $15 juta untuk lima tahun yang mendukung pertukaran akademik dalam bidang-bidang yang kritikal yang mentargetkan tantangan-tantangan bersama, termasuk perubahan iklim, ketahanan pangan dan kesehatan masyarakat.
    • Group pertambahan pertama yang terdiri dari 50 anak muda Indonesia akan memulai pendidikannya di Community Colleges di Amerika Serikat di bawah dana $12.5 juta Community College Initiative yang akan berlangsung selama lima tahun dalam bidang penting untuk pengembangan nasional seperti pertanian, bisnis, engineering, teknologi informasi, dan kesehatan.
    • Penggandaan, ke angka 400, jumlah Beasiswa Mikro English Access akan diberikan pada tahun ini untuk pengajaran kelas bahasa Inggris lepas sekolah untuk masyarakat yang kurang mampu berumur 14-18 tahun, diharapkan akan ada lebih banyak anak muda Indonesia yang bisa mendapatkan pkesempatan pertukaran pendidikan dengan Amerika Serikat.
    • Group pertama yang terdiri dari 17 orang Amerika yang mempelajari Indonesia dalam institusi musim panas di Malang, menguatkan kemampuan bahasanya dengan secara serentak memperdalam pengertian dan menghormati masyarakat dan budaya Indonesia.
    • Sebagai bagian dari Kerjasama Komprehensif, kedua negara kita menciptakan Education Working Group yang mengkonsultasikan kepetingan kedua pihak dalam kedua negara untuk mempromosikan pertukaran dan kolaborasi pendidikan.

      Pada awal tahun 2011, Department of Commerce Amerika Serikat membawa delegasi besar perwakilan universitas AS ke Indonesia. Kunjungan ini memberikan kesempatan bagi pelajar Indonesia untuk mendengar langsung dari 60 perwakilan universitas mengenai pendidikan di Amerika, kunjungan ini juga memberikan kesempatan untuk membangun kolaborasi yang lebih baik dengan institusi pendidikan di Indonesia dalam riset sains, fakultas dan pertukaran pelajar, dan juga proyek lainnya yang dapat menguntungkan kedua belah pihak.

      Juga pada tahun ini, Menteri Pendidikan Amerika Serikat mengundang perwakilan dari Indonesia untuk hadir ke Amerika pada AS-Indonesia Higher Education Summit untuk memajukan kerjasama kita dalam pendidikan dan berhubungan dengan sektor swasta.

      Keberhasilan inisiatif pendidikan tergantung pada kolaborasi intim dan kepemimpinan dalam sektor swasta. Kita menyambut inisiatif sektor swasta seperti pada pembentukan U.S. – Indonesia Joint Council for Higher Education dan sepak terjang U.S.-Indonesia Society (USINDO), the East-West Center, the Institute of International Education, the Association of Public and Land-grant Universities, the American Association of Community Colleges, dan banyak lagi lainnya.
  4. Memperluas Kolaborasi AS-Indonesia dalam Sains & Teknologi

    Presiden Obama dan Presiden Yudhoyono telah memperkuat kolaborasi salam bidang sains dan teknologi, sebuah bagian penting dalam Kerjasama Komprehensif AS-Indonesia yang baru-baru ini diumumkan beberapa program inisiatif yang akan dilakukan.

    Perjanjian Koperasi Sains dan Teknologi telah ditandatangani, memberikan bingkai legal untuk perluasan kerjasama bilateral dan kolaborasi dalam berbagai macam isu termasuk pengambilan keputusan berdasarkan sains, sains kesehatan, energi, riset kelautan, dan lingkungan hidup. Setelah berjalan, perjanjian ini akan mengizinkan kreasi dari sebuah Komite Gabungan dalam Kerjasama Sains dan Teknologi, yang akan melihat proyek riset gabungan, hal penting pada bidang riset sains dan teknologi dan kebijakan mengenai hubungan riset sains dan teknologi.

    Untuk mendukung visi Presiden mengenai kerjasama sains dan teknologi, banyak agensi di Amerika Serikat bekerja sama dengan mitra di Indonesia dalam banyak program dan proyek inovatif.  The U.S. National Aeronautics and Space Administration (NASA) tengah dalam tahap akhir dalam negosiasi Statement of Intent yang bertujuan untuk membangun kerjasama di masa depan dengan Indonesia dalam berbagai area termasuk membangun kapasitas dalam pendidikan, penggunaan sains bumi untuk keuntungan social, pertukaran data sains, pemonitoran dan riset cuaca luar angkasa, juga menghitung, memonitor emisi dan akibat dari perubahan iklim. The U.S. Environmental Protection Agency (EPA), dan pemerintah provinsi DKI Jakarta memulai program Breathe Easy, Jakarta, bekerjasama dengan partner penting termasuk  U.S. Trade and Development Agency (USTDA) dalam program yang didesign untuk mengetahui dan mengurangi sumber kunci polusi udara di Jakarta. EPA dan USTDA mengkombinasikan dana sebesar $741,000 yang akan digunakan untuk program lima tahun.


    Dengan $20 juta dukungan dari USAID, kami terus melanjutkan kerja untuk memajukan Kemitraan antara Universitas melalui riset bersama dalam bidang sains dan teknologi dalam hal kesehatan, konservasi biodiversitas, energi, iklim dan pertanian dengan fokus pelatihan, pendidikan, dan pembangunan kapasitas untuk memajukan inovasi Indonesia. 

    Amerika Serikat akan terus melanjutkan pertukaran professional muda dan pejabat pemerintahan dalam bidang perubahan iklim dan menciptakan komunitas yang lebih berkesinambungan. Amerika Serikat juga berencana untuk membangun hubungan antara akademi sains AS dan untuk membantu tujuan Indonesia untuk bekerjasama dengan program USAID untuk memajukan pendidikan dan menciptakan sekolah model yang menggunakan system pengajaran dengan dasar sains dan memajukan kesempatan untuk pendidikan Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika.
  5. Bantuan Kesiapan Bencana dari AS

    USAID juga memberikan bantuan kesiapan bencana, termasuk melalui Program Adaptasi Iklim dan Kesiapan Bencana, termasuk program Adaptasi Iklim dan Kesiapan Bencana, sebuah inisiatif kerja berbasis masyarakat yang diimplementasikan oleh lembaga swadaya masyarakat di daerah yang rentan untuk membangun kesiapan masyarakat terhadap bencana, mendukung usaha gabungan dengan pemerintah local, dan memajukan kesadaran mengenai resiko bencana. Kementerian Pertahanan Amerika Serikat juga telah membantu dengan usaha kesiapan becana di Indonesia.

Mendukung Pengurangan Resiko Bencana

USAID mendukung aktifitas pengurangan resiko bencana di Indonesia untuk membantu masyarakat dan pemerintah Indonesia untuk bersiap dan merespon lebih baik kepada bencana gunung meletus, tsunami, gempa bumi, dan bencana lainnya. Dalam dua tahun terakhir, USAID telah mendanai hamper $5 juta untuk pengurangan resiko bencana, dengan dana yang akan bertambah tahun ini dan tahun-tahun berikutnya. USAID bermitra dengan pemerintah Indonesia dan donor lainnya untuk memitigasi efek bencana dengan menguatkan infrastruktur, memajukan system zona untuk menghindari pembangunan konstruksi di daerah rawan bencana, memajukan kesadaran publik, dan memajukan teknik konstruksi. USAID juga menghimbau pemerintah lokal untuk membentuk undang-undang lokal mengenai pengurangan resiko bencana. Untuk tambahan, USAID berencana untuk secara signifikan menambah dana dan sumber daya manusia untuk proyek Volcano Disaster Assistance.