| english | Home
16 - 1 - 2009
 
 
  :: Main Menu
  • Home
  • Profil
  • Berita
  • Documents
  • Artikel
  • Web Links

    Domain Depkes

    Badan Litbangkes
    Badan PPSDM Kesehatan
    Ditjen Binkesmas
    Ditjen PP & PL
    Ditjen Bina Kefarmasian & Alkes
    Ditjen Bina Yanmedik
    Inspektorat Jenderal
    Unit Desentralisasi Kesehatan
    Biro Hukum dan Organisasi
    Biro Kepegawaian
    Kesehatan Kerja
    Perpustakaan

    Non Domain Depkes

    Gizi
    JPKM
    Promosi Kesehatan
    Pendayagunaan Tenkes
    Pendidikan Tenkes
    Penanggulangan Krisis
    Sarana, Prasarana dan Peralatan Kesehatan

    Direktori

    Puskesmas
    Rumah Sakit


    Hit Counter
    11306310 Pengunjung

    Search

    Site Web

  • Waspada Flu Burung Print E-mail
    RS Rujukan
    1. PENGERTIAN

    Flu burung adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza yang ditularkan oleh unggas yang dapat menyerang manusia. Nama lain dari penyakit ini antara lain avian influenza.

    1. DEFINISI KASUS

    1. Kasus Suspek

    Kasus suspek adalah seseorang yang menderita ISPA dengan gejala demam (temp > 38°C), batuk dan atau sakit tenggorokan dan atau ber-ingus serta dengan salah satu keadaan;

    • seminggu terakhir mengunjungi petemakan yang sedang berjangkit klb flu burung
    • kontak dengan kasus konfirmasi flu burung dalam masa penularan
    • bekerja pada suatu laboratorium yang sedang memproses spesimen manusia atau binatang yang dicurigai menderita flu burung

    2. Kasus "Probable"

    Kasus "probale" adalah kasus suspek disertai salah satu keadaan;

    • bukti laboratorium terbatas yang mengarah kepada virus influenza A (H5N1), misal : Test HI yang menggunakan antigen H5N1
    • dalam waktu singkat berlanjut menjadi pneumonialgagal pernafasan/ meninggal
    • terbukti tidak terdapat penyebab lain

    3. Kasus Kompermasi

    Kasus kompermasi adalah kasus suspek atau "probale" didukung oleh salah satu hasil pemeriksaan laboratorium;

    • Kultur virus influenza H5N1 positip
    • PCR influenza (H5) positip
    • Peningkatan titer antibody H5 sebesar 4 kali
    1. GEJALA KLINIS

    Gejala klinis yang ditemui seperti gejala flu pada umumnya, yaitu; demam, sakit tenggorokan. batuk, ber-ingus, nyeri otot, sakit kepala, lemas. Dalam waktu singkat penyakit ini dapat menjadi lebih berat berupa peradangan di paru-paru (pneumonia), dan apabila tidak dilakukan tatalaksana dengan baik dapat menyebabkan kematian.

    1. ETIOLOGI DAN SIFAT

    Etiologi penyakit ini adalah virus influenza. Adapun sifat virus ini, yaitu; dapat bertahan hidup di air sampai 4 hari pada suhu 22°C dan lebih dari 30 hari pada 0°C.

    Di dalam tinja unggas dan dalam tubuh unggas yang sakit dapat bertahan lebih lama, tetapi mati pada pemanasan 60°C selama 30 menit.

    Dikenal beberapa tipe Virus influenza, yaitu; tipe A, tipe B dan tipe C. Virus Inluenza tipe A terdiri dari beberapa strain, yaitu; H1N 1, H3N2, H5N1, H7N7, H9N2 dan lain-lain.

    Saat ini, penyebab flu burung adalah Highly Pothogenic Avian Influenza Viru, strain H5N1 (H=hemagglutinin; N= neuraminidase). Hal ini terlihat dari basil studi yang ada menunjukkan bahwa unggas yang sakit mengeluarkan virus Influenza A (H5N1) dengan jumlah besar dalam kotorannya. Virus Inluenza A (H5N1) merupakan penyebab wabah flu burung pada unggas. Secara umum, virus Flu Burung tidak menyerang manusia, namun beberapa tipe tertentu dapat mengalami mutasi lebih ganas dan menyerang manusia.

    1. MASA INKUBASI

    Masa inkubasi virus influenza bervariasi antara 1 � 7 hari.

    1. SUMBER DAN CARA PENULARAN

    Penularan Flu burung (H5N1) pada unggas terjadi secara cepat dengan kematian tinggi. Penyebaran penyakit ini terjadi diantara populasi unggas satu pertenakan, bahkan dapat menyebar dari satu pertenakan ke peternakan daerah lain. Sedangkan penularan penyakit ini kepada manusia dapat melalui udara yang tercemar virus tersebut, baik yang berasal dari tinja atau sekreta unggas terserang Flu Burung. Adapun orang yang mempunyai resiko besar untuk terserang flu burung (H5N1) ini adalah pekerja peternakan unggas, penjual dan penjamah unggas.

    Hal lain, belum ada bukti terjadi penularan dari manusia ke manusia. Disamping itu, belum bukti adanya penularan pada manusia melalui daging unggas yang dikonsumsi.

    1. UPAYA PENCEGAHAN

    Upaya pencegahan penularan dilakukan dengan cara menghindari bahan yang terkontaminasi tinja dan sekret unggas, dengan tindakan sebagai berikut :

    • Setiap orang yang berhubungan dengan bahan yang berasal dari saluran cerna unggas harus menggunakan pelindung (masker, kacamata renang)
    • Bahan yang berasal dari saluran cerna unggas seperti tinja harus ditatalaksana dengan baik ( ditanam / dibakar) agar tidak menjadi sumber penularan bagi orang disekitarnya.
    • Alat-alat yang dipergunakan dalam peternakan harus dicuci dengan desinfektan
    • Kandang dan tinja tidak boleh dikeluarkan dari lokasi peternakan
    • Mengkonsumsi daging ayam yang telah dimasak pada suhu 80°C selama 1 menit, sedangkan telur unggas perlu dipanaskan pada suhu 64°C selama 5 menit.
    • Melaksanakan kebersihan lingkungan.
    • Melakukan kebersihan diri.
    [Indeks]
    Cek Email
    Alamat Email
    Password


    New Downloads

    Bulletin PD3I & Imunisasi
    Juknis & Alokasi DAK 2009
    Pidato Menkes HKN ke-44
    Materi Rakerkesnas 2008
    Buku Konsil Kedokteran Indonesia
    Juknis Jamkesmas Permenkes 741 Tentang SPM Bidang Kesehatan di Kab/Kota
    Software Jamkesmas
    Petugas Kesehatan Haji Terpilih Tahun 2008/1429H
    Pedoman Teknis Pengorganisasian Dinas Kesehatan Daerah
    Informasi Jamkesmas
    Aplikasi RKAKL 2008
    Pengembangan SIKNAS Online
    Alokasi DAK Bidang Kesehatan Tahun 2008
    Standar Kode Data Bidang Kesehatan
    Pendataan Puskesmas
    Petunjuk Teknis Penggunaan Email

    Special Features

    Profil Kesehatan

    Indonesia

    Propinsi

    Kabupaten/ Kota


    DinKes Propinsi

    DI Yogyakarta
    Jawa Barat
    Jawa Tengah
    Jawa Timur
    Kalimantan Barat
    Kalimantan Timur
    Sulawesi Tengah

    DinKes Kabupaten/Kota

    Banyuwangi
    Bondowoso
    Bone Bolango
    Ciamis
    Cirebon
    Jombang
    Kebumen
    Kutai Kartanegara
    Ngawi
    Purwakarta
    Purworejo
    Rejang Lebong
    Sleman
    Surabaya
    Tangerang
    Tanjung Jabung Barat
    Balikpapan
    Nunukan

    Intranet

    Intranet
    Bankdata